Tetapi pada saat ini yang akan kita ulas yaitu tentang kerajinan sepatu kulit yang mana saat ini sangat banyak orang-orang yang menyukai sepatu kulit sebagai tren fashion terbaru. Ditambah lagi desainnya tak monoton dan telah dipadukan dengan sebagian tren terbaru hingga bisa membuat sepatu kulit yang benar - benar menarik dan disukai oleh beberapa besar orang-orang. Sepatu kulit juga ada dalam beragam jenis jenis dan bentuk seperti sepatu resmi fantofel untuk bekerja, lalu sepatu safety boat, sepatu casual yang dipadukan dengan sebagian bahan seperti kain, bludru dan ada banyak lagi yang lain. Tetapi jika memanglah Anda adalah penyuka sepatu kulit, maka baiknya memerhatikan banyak hal sebelumnya beli sepatu kulit itu karena untuk sepatu kulit asli sendiri diperlukan banyak hal yang butuh di perhatikan supaya nanti dapat memperoleh sepatu kulit yang benar - benar asli dan berkualitas.
Tips Memilih Sepatu Kulit Sapi Asli Sepatu kulit sapi asli memanglah jadi daya tarik sendiri untuk orang-orang, tetapi sudah pasti Anda juga butuh memerhatikan banyak hal sebelumnya membelinya karena memanglah sepatu kulit sendiri bukan sekedar di produksi dengan memakai kulit sapi asli melaikan juga kulit sintetis. Sepatu kulit asli sendiri sudah pasti terbuat dari kulit sapi asli dan tak memakai kombinasi bahan apa pun, sedang untuk kulit sintetis sendiri terbuat berbahan kulit sapi asli tetapi digabung dengan bahan plastic. Lantas bagaimana caranya untuk memilih sepatu kulit sapi yang asli? Di bawah ini yaitu sebagian tips-nya : Yang pertama yaitu sepatu kulit sapi yang asli mempunyai struktur yang semakin banyak jika dibanding dengan sintetis, dalam pengertian sepatu itu akan tampak lebih berpori karena pori kulit sapi asli adalah tempat dimana tumbuhnya bulu - bulu pada sapi. Sedang untuk kulit sintetis akan tampak lebih mulus karena adalah kombinasi berbahan plastic. Lalu yang ke-2 yaitu kulit sapi asli susah untuk dibakar sedang untuk kulit sintetis murah terbakar. Hingga sepatu kulit sapi yang asli sudah pasti akan tidak gampang terbakar. Lantas yang ketiga yaitu sepatu kulit sapi yang asli mempunyai kwalitas yang tambah baik serta lebih kuat dan tahan lama dan tak gampang sobek, sesaat untuk kulit sintetis umumnya semakin lebih gampang untuk rusak dan telah mulai usang dalam periode waktu kurang dari setahun. Lantas jika sepatu kulit sapi asli di cium nanti akan mempunyai bau khas kulit sapi, sedang untuk kulit sintetis condong tak berbau. Diluar itu untuk sisi harga sendiri sudah pasti semakin lebih mahal jika dibanding dengan sepatu yang terbuat dari kulit sintetis karena berbahan lebih alami serta prosesnya yang cukup panjang. Sedang untuk sepatu kulit sintetis berbahan sendiri gampang untuk diperoleh karena di produksi oleh pabrik - pabrik. Harga Sepatu Kulit Asli Banyak aspek yang perlu di perhatikan dalam memilih sepatu kulit sapi asli. Ikuti sebagian tips yang dapat Anda perhatikan supaya anda dapat memperoleh sepatu yang terbuat dari kulit sapi asli hingga mutunya semakin lebih terjamin. Untuk sepatu kulit sapi asli sendiri di bandrol dengan harga beragam, dari mulai beberapa ratus ribu s/d jutaan rupiah hingga Anda mesti benar - benar tahu dan cermat sebelumnya beli sepatu kulit sapi asli. Jika memanglah harga nya kurang dari 100ribu, maka Anda butuh siaga karena harga itu sudah pasti bukanlah sepatu kulit sapi asli tetapi terbuat berbahan sintetis. Hal itu sudah pasti karena aspek berbahan yang dipakai yakni kulit sapi asli yang mana cukup mahal untuk harga sepatu safety kulit asli.
0 Comments
Beberapa karyawan perusahaan ini disuruh untuk di tandatangani satu kesepakatan safety di tiap-tiap awal th..
EnPro Indutries yaitu perusahaan di Amerika Serikat yang bergerak dalam produksi dan pemasaran beragam segel untuk kebutuhan industri dan pekerjaan berat, komponen kompresor, dan mesin diesel. Perusahaan dengan 5000 karyawan yang beroperasi di lokasi Amerika Utara, Eropa dan Asia ini telah jadi satu diantara “Juara Safety” versus EHS Magazine untuk ke-2 kalinya. Di bawah ini yaitu poin poin tentang keadaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di EnPro Indutries : Tiap-tiap permulaan awal th., tiap-tiap karyawan disuruh untuk memiliki komitmen pada K3 di perusahaan berbentuk penandatanganan satu surat kesepakatan yang diisi pernyataan diri : “ Saya berjanji kalau saya pribadi akan turut berpartisipasi dalam membuat tempat kerja yang bebas dari kecelakaan kerja. Dedikasi saya dalam membuat tempat kerja yang bebas dari kecelakaan kerja yaitu mutlak dan dengan cara riil akan senantiasa dibuktikan dalam tiap-tiap tingkah laku kerja saya “. ”Safety yaitu satu nilai inti. Kami lihat kalau tiap-tiap kecelakaan kerja bisa dihindari dan motivasi kami tak lain yaitu tulus untuk kesejahteraan kebanyakan orang. Visi paling utama kami yaitu satu budaya di mana tiap-tiap karyawan sama-sama melindungi dan mengingatkan ditempat kerja mengenai K3 pada keduanya dan membawa budaya K3 mereka sampai ke rumah” (Steve Macadam, CEO EnPro Indutries.) “Surat Kesepakatan Safety yang di tandatangani beberapa karyawan yaitu bentuk parisipasi mereka untuk memperbaharui prinsip pribadi dan umum pada K3. Dengan cara berkepanjangan kami senantiasa mencari beragam cara untuk tingkatkan kepedulian kami pada K3. Bahkan juga tiap-tiap karyawan baru selekasnya kami perkenalkan norma K3 di perusahaan kami. K3 digalakan untuk membuat tempat kerja yang mengagumkan. “ (Joe Wheatley, director of risk management and EHS affairs) “Kami menginginkan membuat sistem mengetahui potensi bahaya jadi gampang bagi beberapa karyawan. Perusahaan kami lakukan sistem membengkokan, memotong dan menggerinda besi dengan kunci rutinitas kami yakni “Jangan Rasakan Besinya”. Jika karyawan menyentuh besi, bermakna mereka ada pada kemungkinan bahaya dan zero injuries yaitu maksud paling utama kita” (Erin Rafter, EHS Project Leader) Sebagai bagian dari budaya K3 EnPro, perusahaan mengadakan Kids Safety Day, di mana anak anak karyawan lihat segera pekerjaan orangtua mereka dan lakukan identifikasi potensi bahaya untuk lebih memberi semangat supaya orangtua mereka pulang ke tempat tinggal dengan selamat. Manajamen EnPro juga mengkomunikasikan praktik K3 paling baik seperti dalam soal kebijakan kenakan pakaian untuk karyawan ataupun tamu perusahaan yang mencakup pemakaian kacamata safety berstandar ANSI, pemakaian sepatu safety berlapis besi di ujungnya, melepas semuanya perhiasan yang menempel di badan, tak bisa ada baju yang sangat longgar hingga menjuntai, mengikat rambut yang terurai melebihi bahu, dan lain-lain. Mudah-mudahan beberapa rekanan Pro Safety bisa di inspirasi. Salam Safety untuk Anda dan Keluarga di Tempat tinggal Tiap-tiap pekerjaan mempunyai resikonya semasing. Resiko itu dapat berbentuk kecelakaan, masalah kesehatan, pelecehan, dan sebagainya. Program K3 yang diaplikasikan oleh perusahaan jadi satu diantara cara untuk kurangi resiko yang dihadapi pekerja ditempat kerja. Program K3 itu umumnya di buat oleh pihak manajemen perusahaan dengan berkomunikasi dengan beberapa pekerja. Terkecuali program K3 yang diaplikasikan oleh perusahaan, tiap-tiap pribadi atau individu dari pekerja itu mesti bisa melindungi dianya dari bahaya yang ada ditempat kerja. Memanglah sediakan tempat kerja yang aman jadi keharusan bagi perusahaan tetapi pekerja harus juga dapat melindungi diri mereka semasing. Di bawah ini 10 tips bekerja dengan aman :
Tahu resiko yang ada ditempat kerja Tiap-tiap pekerja dari tingkatan jabatan apa pun, butuh mengerti resiko yang ada ditempat kerja, terlebih yang terkait dengan pekerjaannya. Saat pekerja sudah mengetahui mengenai resiko yang ada itu maka mereka semakin lebih siaga untuk hindari resiko itu. Walau perusahaan tak memberi info atau program k3 yang pasti, pekerja mesti dapat mengerti resiko kerja bagi diri mereka sendiri. Kurangi stress ditempat kerja Stress ditempat kerja bisa menyebabkan masalah kesehatan mental seperti susah tidur, sulit berkonsentrasi, atau depresi. Stress itu dapat berlangsung karena bekerja sangat lama, kurang beristirahat, perseteruan dengan bos atau pekerja yang lain. Pekerja baiknya tahu mengenai batasan yang dipunyai oleh dianya hingga tak memaksakan diri saat badannya memanglah tak dapat. Pekerja juga baiknya hindari terjadinya perseteruan pada pekerja maupun dengan atasan mereka. Cukup Beristirahat Istirahat yang cukup begitu diperlukan oleh pekerja. Tidak hanya saat pulang kerja tetapi ditempat kerja, pekerja juga memerlukan istirahat. Pekerja mesti dapat mengerti keperluan badannya hingga tahu saat badannya memanglah perlu untuk istirahat. Jika badan kurang beristirahat maka badan bisa gampang terkena penyakit dan akan mengganggu pekerja dalam bekerja. Menghindar gerakan yang mengganggu Saat bekerja ditempat kerja, yakinkan tempat kerja itu mempunyai alur kerja yang mempermudah hingga tak melelahkan pekerja. Atur tempat kerja sedemikian rupa hingga pekerja jadi nyaman saat lakukan pekerjaannya atau saat beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Memakai pertolongan mekanis jika dimungkinkan Saat bekerja yang memerlukan tenaga berat, jika dapat pakai alat bantu hingga badan tidaklah terlalu kelelahan. Umpamanya saat akan membawa barang, maka dapat memakai kereta dorong, dan semacamnya. Melindungi punggung Pekerja yang perlu mengangkat barang berat mesti waspada saat mengerjakannya. Posisikan benda itu senyaman mungkin hingga bisa diangkat dengan aman. Angkat dengan memakai otot paha. Pekerja butuh belajar bagaimana posisi badan yang baik saat bekerja hingga tak menyebabkan luka pada dianya. Memakai alat pelindung diri yang sesuai sama pekerjaan Tiap-tiap pekerjaan mempunyai resiko yang tidak sama hingga alat pelindung diri yang dipakai juga sesuai dengan resiko yang akan dihadapi. Bagi pekerja konstruksi maka butuh memakai alat pelindung diri yang sesuai sama umpamanya helm keselamatan dan masker untuk pelindung pernafasan jika dibutuhkan, sepatu safety untuk melindungi dari benda tajam. Alat pelindung diri itu akan menolong pekerja kurangi resiko yang mungkin berlangsung. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang Pekerja mesti hindari alkohol dan obat-obatan terlarang tidak hanya ditempat kerja namun juga diluar tempat kerja. Alkohol dan obat-obatan terlarang itu bisa mengganggu kesehatan pekerja terlebih saat mereka bekerja. Pekerja yang dalam kondisi di pengaruhi alkohol atau obat-obatan terlarang bisa lakukan beragam kekeliruan kerja hingga berisiko menyebabkan kecelakaan kerja. Berkomunikasi dengan pihak manajemen Pekerja yang tahu ada resiko kerja atau bahaya kerja butuh berkomunikasi dengan pihak manajemen hingga manajemen bisa berupaya kurangi resiko yang ada ditempat kerja itu. Pekerja dapat juga memberi anjuran pada manajemen perusahaan mengenai apa yang baiknya dikerjakan untuk melindungi keamanan ditempat kerja. Tahu hak pekerja Pekerja butuh tahu apa sajakah hak mereka di perusahaan. Hak pekerja satu diantaranya yakni memperoleh perlindungan saat bekerja. Jadi pekerja dapat menuntut perusahaan yang memberi mereka keadaan kerja yg tidak aman. Pekerja dapat mencari tahu mengenai apa sajakah yang harusnya mereka dapatkan saat bekerja termasuk juga permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja. Sepintas mengenai System Manajemen K3, dengan cara normatif seperti ada pada PER. 05/MEN/1996 pasal 1, System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian dari system manajemen keseluruhnya yang mencakup susunan organisasi, rencana, tanggung jawab, proses, prosedur, sistem dan sumber daya yang diperlukan bagi pengembangan, aplikasi, pen capaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rencana ingindalian resiko yang terkait dengan aktivitas kerja manfaat terwujudnya tempat kerja yang aman, efektif dan produktif.
Maksud dan tujuan SMK3 yaitu terwujudnya system K3 ditempat kerja yang melibatkan semua pihak hingga bisa menghindar dan kurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terwujudnya tempat kerja yang aman, efektif, dan produktif. Karena System Manajemen K3 tidak cuma tuntutan pemerintah, orang-orang, pasar, atau dunia internasional saja namun juga tanggungjawab entrepreneur untuk sediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Diluar itu aplikasi System Manajemen K3 juga memiliki banyak faedah bagi industri kita diantaranya : Faedah segera : Kurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja Hindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja Membuat tempat kerja yang efektif dan produktif karena tenaga kerja terasa aman dalam bekerja. Selain itu juga, System Manajemen K3 juga mempunyai banyak faedah tak segera yaitu : Tingkatkan image market pada perusahaan Membuat jalinan yang serasi bagi karyawan dan perusahaan Perawatan pada mesin dan perlengkapan makin baik, hingga membuat usia alat makin lama Pentingnya K3 Keadaan global sekarang ini punya pengaruh pada kestabilan usaha di Indonesia dan memberi efek kurang untungkan dan berimbas pada segi perlindungan ketenagakerjaan. K3 adalah satu diantara segi perlindungan ketenagakerjaan dan adalah hak basic dari tiap-tiap tenaga kerja yang ruangan lingkupnya sudah berkembang hingga pada keselamatan dan kesehatan orang-orang dengan cara nasional. Seperti halnya APD, akan menjaga pekerja dari resiko yang tidak di inginkan. Maka dari itu usahakan menggunakan APD secara lengkap. seperti, helm safety, vest, seragam, sepatu safety, masker, kaca mata. Apd di tentukan oleh bidang pekrjaan masing masing. Pemikiran basic dari K3 yaitu melindungi keselamatan dan kesehatan beberapa pekerja dalam menggerakkan pekerjaannya, lewat bebrapa usaha ingindalian semuanya bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Jika semuanya potensi bahaya sudah dikendalikan dan penuhi batas standard aman, maka akan memberi peran terwujudnya keadaan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sistem produksi jadi lancar, yang selanjutnya akan menghimpit resiko kerugian dan beresiko pada penambahan produktivitas. Oleh karenanya dalam keadaan apa pun K3 harus untuk dikerjakan sesuai sama ketentuan dan standard baik nasional ataupun internasional. Manfaat mensupport terlaksananya K3 di Indonesia dengan cara seragam dan serentak dalam rencana menanggung keselamatan tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja, pengoperasian perlengkapan produksi dengan cara amandan efektif dan membuat lancar sistem produksi maka sangat strategis apabila mana dalam bln. K3 ini semua orang-orang untuk diberdayakan hingga bisa diwujudkan Gerakan Efisien Orang-orang Membudayakan K3 (Gema Daya K3) dengan cara nasional, regional dan bahkan juga dengan cara internasional. Gema Daya K3 Gema Daya K3 adalah kiat dalam menyukseskan Gerakan Nasional Pembudayaan K3 yang diperuntukkan pada penambahan peran aktif dan potensi orang-orang untuk wujudkan budaya K3 di tiap-tiap tempat kerja dan dalam soal ini pemerintah, baik pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten/kota sebagai motivator Gema Daya K3, maka aktivitas Gema Daya K3 sebagai gerakan berbarengan, menyeluruh, dan terpadu mesti dikerjakan dengan rasa tanggungjawab dengan cara berjenjang sesuai sama tatacara system pemerintahan sekarang ini. Untuk melakukan Gema Daya K3, pemerintah kabupaten/kota lewat kewenangannya untuk mengatur dan mengurusi proses di wilayahnya. Sedang pemerintah propinsi memiliki kewenangan lakukan koordinasi aktivitas dan mendistribusikan hasil aktivitas sebagai laporan pada pemerintah. Pemerintah dalam soal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI berbarengan dengan pemangku kebutuhan berkaitan mengambil keputusan kebijakan dan program sebagai referensi, dasar dan panduan proses dan menidaklanjuti untuk pembinaan dan penghargaan dengan cara nasional. Untuk penyelenggaraan Gema Daya K3, pemerintah keluarkan panduan proses yang bisa dipakai sebagai dasar oleh semuanya pihak dari tingkat pusat hingga daerah. Lewat pengoptimalan System Manajemen K3 dan mengusahakan Gema Daya K3 diinginkan semua susunan orang-orang, baik orang-orang umum ataupun industri, beberapa cendikiawan, organisasi profesi, asosiasi dan sebagainya bisa terpacu untuk bertindak aktif dalam penambahan pemasyarakatan K3 hingga terwujud proses K3 dengan cara mandiri dan bisa mensupport pencapaian “Indonesia Berbudaya K3 Th. 2015”. Kaki adalah anggota badan yang paling penting untuk anda dan anggota badan ini bagian dari kebiasaan kesibukan ambil langkah, bekerja, liburan ataupu yang lain. Hingga ketika anda bekerja anda butuh alas yang bisa melindungi kaki anda yakni sepatu boot.
Sepatu Safety (Safety Shoes) ini yaitu satu diantara Alat Pelindung Diri yang perlu digunakan oleh seorang saat bekerja manfaat hindari kemungkinan kecelakaan. Bukan hanya membuat perlindungan bagian badan pekerja pada ada kemungkinan kecelakaan saja, namun dengan menggunakan sepatu Safety pekerja semakin lebih leluasa bergerak sampai bisa tingkatkan efektivitas dan hasil produksi yang diinginkan. Sepatu ini terbuat dari kulit digabungkan dengan metal, dibagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari beragam kecelakaan pada kakinya. Begitu banyak faedah yang didapat dengan menggunakan sepatu Safety, tersebut penjelasannya. Tersebut disini Faedah Memakai Sepatu Safety -. Bisa Melindungi dari Benda Tajam maupun Berbahaya Untuk seseorang yang bekerja di ruangan beresiko, Sepatu Safety ini yaitu satu diantara alas kaki yang harus di gunakan di antara Alat Pelindung Diri (APD) yang perlu digunakan oleh pekerja yang peluang bisa terserang pecahan kaca, besi maupun serpihan yang lain yang pasti begitu membahayakan telapak kaki. -. Bisa Terhindar dari Kecelakaan Kerja yang Fatal Diluar itu Sepatu Safety dapat juga kurangi kemungkinan kecelakaan kerja fatal seperti kejatuhan benda-benda berat. Pada Safety Shoes ini mempunyai kekuatan yang cukup kuat dalam menahan berat, sampai kemungkinan patah tulang atau permasalahan yang lain bisa diminimalkan. -. Membuat perlindungan dari Benda Panas Di bagian atas dan samping sepatu safety bukan sekedar terbuat memiliki bahan kulit saja, tetapi sepatu ini dapat di buat berbahan metal yang tebal. Dengan hal itu sangat mungkin sepatu ini bisa melindungi kaki pada benda-benda yang panas. Benda-benda yang panas banyak dibuat di ruangan seperti pabrik las listrik, pengelolaan lampu dan yang lain. -. Bisa Melindungi anda dari Cairan Kimia Berbahaya Kalian semua paham bila cairan kimia yakni cairan yang begitu memiliki resiko, dan bagaimana jadinya apabila cairan itu tentang kulit? Untuk pekerja laboratorium kimia, sepatu safety mesti digunakan. -. Hal penting adalah Membuat Pemakai Tak Terpeleset Sepatu safety terbuat berbahan karet yang di desain sedemikian rupa, sampai sepatu ini bisa di andalkan pada permukaan licin. Dengan hal tersebut, dengan menggunakan sepatu safety jadi sebagian pekerja makin lebih lincah dalam bekerja. Mudah-mudahan artikel yang saya bikin bisa berguna dan terima kasih Tingkat kesalamatan, kesehatan kerja (K3) lokasi tambang sampai kini berkesan jelek, terlebih dalamtambang terbuka. sesudah sebagian waktu lalu kita dikagetkan dengan momen nasional mengenai satu diantara perusahaan tambang terpenting yang menelan belasan korban pekerjanya. Dalam ketentuan yang ada baik nasional dan internasional tiap-tiap perusahaan tambang mesti benar-benar menggerakkan dan mengaplikasikan kesalamatan, kesehatan kerja (K3) dengan cara tegas. Kita kenali ciri industri pertambangan yaitu padat modal, tehnologi dan kemungkinan yang tinggi, sedang aksi sekecil apa pun yang mengakibatkan tiap-tiap kelalaian dan bentuk kecelakaan kerja bisa menyebabkan terganggunya sistem produksi yang pada akhirnya beresiko pada akumulasi keuntungan. Untuk tersebut umumnya perusahaan tambang yang baik umumnya memiliki system K3 yang baik juga, bahkan juga perusahaan selevel Multinasional mengaplikasikan standard internasional dalam penyusunan keamanan dan keselamatan diwilayah tambang. Menggunakan peralatan keamanan adalah hal yang wajib, seperti sepatu safety, helm safety, kaca mata safety, seragam dll.
Tersebut ketentuan keselamatan kerja dalam berkendara : 1. keselamatan Kesehatan kerja tambang Untuk tiap-tiap pengendara yang bisa mengendarai kendaraan di areal pertambangan mesti memiliki izin dan SIM spesial yang diterbitkan. Tak sembarang orang bisa berkendara dalam areal pertambangan. Pengemudi truk besar diareal pit tiap-tiap habis lakukan cuti kerja atau libur, harus ikuti training dan ikuti simulasi mengemudi kembali. 2. Kendaraan mesti pas berhenti saat lampu merah menyala atau dalam kondisi perempatan jalan. Kendaraan mesti betul-betul berhenti ditandai dengan ban depan yg tidak bergerak. Dan untuk berbelok ke kanan/kiri mesti memberi sinyal sebagian mtr. terlebih dulu dan pas pada tikungan kendaraan mesti betul-betul berhenti sebelumnya berbelok. 3. Pengemudi mesti meyakinkan dianya dan penumpang kenakan sabuk pengaman. Batas penumpang tak bisa melebihi jumlah tempat duduk. Tiap-tiap pengemudi dan penumpang mesti dapat memberikan ID Cardnya disetiap pos penjagaan 4. Kendaraan dilarang parkir di sembarang tempat, dan saat memarkirkan kendaraanya mesti menggunkan pengganjal ban yang diletakkan di ban depan dan belakang. 5. Untuk kendaraan kecil yang bisa masuk areal pit yaitu kendaraan spesial yakni yang memiliki tiang dan bendera setinggi 2 mtr.. Tersebut tadi sedikit keterangan mengenai keselamatan kerja di ruang pertambangan terbuka. Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam Pengetahuan Kesehatan/Kedokteran bersama prakteknya yang mempunyai tujuan supaya beberapa pekerja atau orang-orang pekerja peroleh derajat kesehatan setingi-tingginya, baik fisik, amental, ataupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif pada penyakit- penyakit/beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh beberapa aspek pekerjaan dan lingkungan kerja, dan pada penyakit-penyakit umum (Sumakmur, 1981).
Menurut Dainur, kesehatan kerja yaitu usaha perusahaan untuk menyiapkan, pelihara dan aksi yang lain dalam rencana pengadaan dan pemakaian tenaga kerja dengan kesehatan baik fisik, mental ataupun sosial yang optimal, hingga bisa berproduksi dengan cara optimal juga (Dainur, 1992). Sedang pengertian lain menyebutkan kalau kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan orang-orang didalam satu tempat (perusahaan, pabrik, kantor, dsb) dan jadi pasien dari kesehatan kerja adalah orang-orang pekerja dengan orang-orang di sekitaran perusahaan itu. Jika di dalam kesehatan orang-orang ciri pokoknya yaitu usaha preventif (mencegah penyakit) dan promotif (penambahan kesehatan), maka dalam kesehatan kerja, ke-2 hal itu jadi ciri pokok (Notoatmojo, 1997) Industri yaitu aktivitas ekonomi yang memproses bahan mentah, bahan baku, barang 1/2 jadi atau barang jadi jadi barang yang berkualitas tinggi dalam pemakaiannya, termasuk juga aktivitas rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan hal tersebut, industri adalah bagian dari sistem produksi. Beberapa bahan industri di ambil dengan cara segera ataupun tak segera, lalu di proses, hingga membuahkan barang yang bernilai lebih bagi orang-orang. Aktivitas sistem produksi dalam industri itu dimaksud dengan perindustrian. Dari pengertian itu, arti industri kerap dikatakan sebagai aktivitas manufaktur (manufacturing). Mengenai yang termasuk juga industri ini yaitu seperti berikut : 1. Industri tekstil, umpamanya : benang, kain, dan baju jadi. 2. Industri alat listrik dan logam, umpamanya : kipas angin, almari es, dan mesin jahit, tv, dan radio. 3. Industri kimia, umpamanya : sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obat-obatan, dan pipa. 4. Industri pangan, umpamanya : minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan paket. 5. Industri bahan bangunan dan umum, umpamanya : kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer Tekstil yaitu material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibuat lewat cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Arti tekstil dalam penggunaannya keseharian kerap disamakan dengan arti kain. Tetapi ada sedikit ketidaksamaan pada dua arti ini, tekstil bisa dipakai untuk menyebutkan bahan apa pun yang terbuat dari tenunan benang, sedang kain adalah hasil jadinya, yang telah dapat dipakai. Sistem Pembuatan Sebelumnya kapas diolah pada mesin blowing, terlebih dulu kapas di keluarkan dari gudang, lalu kapas yang masih tetap dalam kondisi terbungkus dan terikat, di bawa ke Bill Store untuk di buka dan dilepaskan ikatannya supaya kapas kembali kedalam bentuk awal mulanya dan dilewatkan untuk diangin-anginkan sepanjang ±24 jam. Lalu kapas yang di buat lap lantas ditangani pada mesin carding, lap akan alami pembersihan, pembelahan, penarikan dengan mesin pre drawing agar bisa di buat sliver, setelah itu ditangani pada mesin yang lebih rata seratnya, dengan jalan 8 sliver jadikan sliver ditarik di antara rol-rol. Setelah itu ditangani pada mesin lap former untuk di buat lap yakni 8 sliver dimasukkan pada mesin ini. Dengan ditarik supaya seratnya searah panjang dan pendek terpisah maka lap ditangani pada mesin lap pendek akan terkumpul jadi kotoran, tengah serat panjang di buat silver yang terdiri serat panjang saja. Serat silver yang bisa diolah kembali untuk jadikan benang carded dengan nomer 15 dan 35 atau sebagai kombinasi untuk membuat benang-benang carded dengan No. 30 S dan 40 S. Sliver hasil combing setelah itu ditangani pada mesin drawing (I dan II) untuk di buat sliver yang baik karena sliver hasil combing adalah bahan baku untuk pembuatan benang halus dan ini diolah pada mesin speed frame. Dengan sedikit ditarik dan dipilin akan membuahkan sliver dengan ukuran lebih kecil yang dimaksud roving. Roving ini hasil dari mesin speed frame di buat benang tunggal setelah itu bisa diperdagangkan baik berbentuk cone (pada mesin cone winder) atau benang double mesin quick traverse, hant dan sebagainya. Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja Pada Industri Tekstil Tiap-tiap industri mempunyai potensi akan terjadinya bahaya dan kecelakaan kerja. Akan tetapi ketentuan sudah memohon supaya tiap-tiap industri menghadapi dan meminimalisir bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan atau terancamnya keselamatan seorang baik yang ada pada lingkungan industry tersebut maupun bagi orang-orang di sekitaran industri. Beberapa hal sebagai persoalan yang terkait dengan potensi bahaya kecelakaan kerja pada industri baju. Gudang kemungkinan bahaya pada Packing dan Bahaya kebakaran a. Pola/Potong, kemungkinan bahaya yaitu Jari tangan terpotong dan tersengat arus singat b. Jahit, kemungkinan bahaya yaitu Jari terserang jarum, tersengat arus singkat, kebakaran c. Gunakan kancing, kemungkinan bahaya yaitu Jari tergencet mesin kancing, tersengat arus singkat. d. Setrika, kemungkinan bahaya yaitu Tersengat arus singkat, kebakaran dan Tergores dan bahaya jatuhan Kecocokan Perlengkapan dan Fasilitas Kerja Dengan Tenaga Kerja Kecocokan perlengkapan dan fasilitas mesti di perhatikan pihak perusahaan dan sesuai dengan tenaga kerja yang dipunyainya supaya kecelakaan kerja bisa diminimalisasi. Kekeliruan atau ketidakserasian pada perlengkapan dan fasilitas kerja dengan pegawai yang memakai. Ketidak serasian pada perlengkapan dan fasilitas dengan tenaga kerja bisa menyebabkan beragam permasalahan yang pada akhirnya bisa meneror keselamatan dan kesehatan kerja pegawai atau tenaga kerja. Persoalan tentang kecocokan perlengkapan dan fasilitas kerja dengan tenaga kerja pada industri baju bisa diliat pada tabel. Sistem Produksi Aspek Ergonomi : 1. Pemotongan Kain – Ukuran Meja Kerja • Kursi duduk • Sikap dan system kerja • Cara dan system keja 2. Mesin jahit, obras, bordir – Ukuran Meja Kerja • Kursi duduk • Sikap dan system kerja • Cara dan system keja 3. Seterika – Ukuran Meja Kerja • Kursi duduk • Sikap/cara kerja • Keselarasan sikap/system kerja 4. Packing – Aktivitas angkat junjung • Sikap dan cara kerja • Ruangan gerak Aspek penyebabnya ; • Aspek Manusia Persoalan yang berlangsung pada aspek manusia mencakup aspek manajerial, dan aspek tenaga kerja. Permasalahannya bisa adalah : a. Manajemen : – Pemahaman yang kurang mengenai hiperkes dan keselamaatan kerja – Tak melakukan segala teknik hiperkes dan keselamatan kerja – Tak sediakan alat proteksi/pelindung diri • Tenaga kerja : – Tak melakukan bebrapa ketetapan K3 – Tak kenakan alat proteksi yang sudah disediakan – Tak mempunyai perasaan cara kerja sehat – Tingkat pengetahuan pada perubahan tehnologi industri. Aspek Lingkungan Kerja di Perusahaan Industri Tekstil diantaranya : 1) Penerangan yang kurang menyebabkan kekeliruan pewarnaan. 2) Iklim kerja menyebabkan capek kerja beberapa pekerja. 3) Debu menyebabkan masalah pernapasan dan rusaknya mata. 4) Uap menyebabkan suhu panas. 5) Formaldehyde menyebabkan munculnya limbah B3. Efek Penyakit yang muncul dari Bahaya Kecelakaan Kerja pada Industri Tekstil Pemintalan Benang Byssinosis yaitu penyakit termasuk pneumoconiosis yang penyebabnyaterutama debu kapas pada pekerja-pekerja dalam industri textil. Penyakit ini terkait erat dengan pekerjaan blowing dan carding. Namun ada juga pada pekerjaan-pekerjaan yang lain. bahkan juga dari permulaan sistem (pembuangan biji kapas) hingga pada sistem akhir (penenunan). Saat inkubasi rata-rata terpendek yaitu 5 th. bagi beberapa pekerja pada blowing dan carding. Bagi pekerja yang lain kian lebih saat 5 th. (Suma’mur. 1993). Penyakit Akibat Kerja dan Yang Terkait Dengan Pekerjaan a) Penyakit Akibat Kerja Penyakit akibat kerja ini memiliki penyebabnya yang khusus atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, yang biasanya terbagi dalam satu agen penyebabnya yang gampang disadari. b) Penyakit yang berhubungann dengan pekerjaan – work related disease Yaitu penyakit yang memiliki sebagian agen penyebabnya, di mana aspek pada pekerjaan memegang fungsi berbarengan dengan aspek kemungkinan yang lain dalam mengembangnya penyakit yang memiliki etiologi yang kompleks. c) Penyakit yang tentang populasi pekerja Penyakit yang berlangsung pada populasi pekerja tidak ada agen penyebabnya ditempat kerja, tetapi bisa diperberat oleh keadaan pekerjaan yang jelek bagi kesehatan. d) Penyakit Yang Muncul Karena Jalinan Kerja. Berdasar pada SK Presiden No. 22 th. 1993, dijelaskan beragam jenis penyakit yang muncul karena jalinan kerja yakni : 1) Pneumoconiosis yang dikarenakan oleh debu mineral pembentuk jaringan parut, yang silikonsnya adalah factor paling utama penyebabnya cacat dan kematian 2) Penyakit paru dan saluran pernapasan (broncopulmoner) yang dikarenakan oleh debu logam keras. 3) Penyakit paru dan saluran pernapasan (broncopulmoner) yang dikarenakan oleh debu kapas vlas, henep, dan sisal (bissinosis). 4) Asma akibat kerja yang dikarenakan oleh penyebabnya sensitivisasi dan zat perangsang yang di kenal yang ada dalam sistem pekerjaan 5) Aliveolitis alergika yang dikarenakan oleh factor dari luar sebagai akibatnya karena penghirupan debu organik. 6) Penyakit yang dikarenakan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun. 7) Penyakit yang dikarenakan kadmium atau persenyawaannya yang beracun. 8) Penyakit yang dikarenakan aspek atau persenyawaanya yang beracun 9) Penyakit yang dikarenakan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun. 10) Penyakit yang dikarenakan oleh : mangan, arsen, raksa, timbal, fluor, benzena, derivat halogen, derivat nitro, dan amina dari benzena atau homolognya yang beracun. Mencegah dari bahaya dan efek pada tenaga kerja industri tekstil pemintalan benang Upaya-upaya mencegah dalam keselamatan kerja dengan memakai APD. Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang dipakai membuat perlindungan pekerja dari luka atau penyakit yang disebabkan oleh ada kontak dengan bahaya (hazards) ditempat kerja, baik yang berbentuk kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan yang lain. Dalam hirarki bahaya (hazard) control atau ingindalian bahaya, pemakaian alat pelindung diri adalah cara ingindali bahaya terakhir. Artinya, sebelumnya mengambil keputusan untuk memakai APD, sebagian cara lain mesti dilewati terlebih dulu, dengan lakukan usaha maksimal supaya bahaya atau hazard dapat di hilangkan atau sekurang-kurangnya dikurangi. Mengenai hirarki ingindalian bahaya ditempat kerja, termasuk juga di pabrik kimia yaitu seperti berikut : 1. Elimination, adalah usaha menyingkirkan bahaya dari sumbernya. 2. Reduction, mengusahakan supaya tingkat bahaya dapat dikurangi. 3. Engineering control, artinya bahaya diisolasi supaya tak kontak dengan pekerja. 4. Administrative control, artinya bahaya dikendalikan dengan mengaplikasikan instruksi kerja atau penjadualan kerja untuk kurangi paparan pada bahaya. 5. Personal protective equipment, artinya pekerja dilindungi dari bahaya dengan memakai alat pelindung diri. Beberapa jenis Alat Pelindung Diri. Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasar pada tujuan organ badan yang punya potensi terserang kemungkinan dari bahaya. 1) Mata a. Sumber bahaya : cipratan bahan kimia atau logam cair, debu, katalis powder, proyektil, gas, uap dan radiasi. b. APD : safety spectacles, safety glasses, goggle, faceshield, welding shield, sepatu safety. 2) Telinga a. Sumber bahaya : nada dengan tingkat kebisingan kian lebih 85 dB. b. APD : ear plug, ear muff, canal caps. 3) Kepala a. Sumber bahaya : tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut terlilit benda berputar. b. APD : helmet, bump caps. 4) Pernafasan a. Sumber bahaya : debu, uap, gas, kekurangan oksigen (oxygen defiency). b. APD : respirator, breathing apparatus 5) Badan a. Sumber bahaya : nada dengan tingkat kebisingan kian lebih 85 dB. b. APD : ear plug, ear muff, canal caps. 6) Tangan dan Lengan. a. Sumber bahaya : temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda berat, sengatan listrik, bahan kimia, infeksi kulit. b. APD : sarung tangan (gloves), armlets, mitts. 7) Kaki a. Sumber bahaya : lantai licin, lantai basah, benda tajam, benda jatuh, cipratan bahan kimia dan logam cair, aberasi. b. APD : safety shoes, safety boots, legging, spat. Upaya-upaya untuk menghindar byssinosis yaitu : a. Pemeliharaan rumah tangga yang baik di perusahaan tekstil hingga debu kapas amat sedikit di hawa. b. Pembersihan mesin carding baiknya dengan pompa hampa hawa. c. Bersihkan lantai dengan sapu tak baik. d. Ventilasi umum dengan system hisap. e. Kontrol kesehatan pekerja sebelumnya bekerja dan kontrol kesehatan dengan cara berkala. f. Perputaran pekerja yang sudah terkena debu kapas ke tempat yg tidak beresiko. Penanggulangan lain : 1. Butuh lebih ditingkatkan lagi kwalitas kerja dalam mengusahakan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah ada. 2. Pengaturan ruang mesti lebih di perhatikan jadi tambah baik, agar beberapa karyawan lebih leluasa dalam lakukan pekerjaannya. Bengkel kerja paling utama industri jika sangat mungkin dipindahkan ke tempat yang spesial disiapkan untuk aktivitas industri, sekurang-kurangnya diupayakan pembagian tempat pemrosesan spesial yang bersekat dan semasing disendirikan hingga ruangan gerak jadi luas. 3. Untuk hindari sakit akibat kerja pekerja butuh lakukan berolahraga yang teratur, dan sekurang-kurangnya banyak bergerak dari pekerjaan yang umum dikerjakan, contoh jika umumnya duduk sesekali berdiri dan jalan supaya gerakan dan posisi kerja beberapa karyawan jadi lebih beragam dan tak monotonis. 4. Baiknya untuk pembuangan atau penumpukan sesaat limbah disiapkan tempat kosong sendiri, atau sekurang-kurangnya meletakkannya dalam karung, bak, atau lubang spesial hingga tak berlangsung pencemaran lingkungan dan dari sisi tata ruangan juga jadi lebih luas dan enak untuk dilihat. 5. Perusahaan (dalam soal ini industri kecil) yang belum memperoleh tempat di organisasi Pukesmas maka sebaiknya dimasukkan dengan cara struktural dalam organisasi itu. Hingga industri ini semakin lebih terayomi dalam soal service kesehatannya yang paripurna (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), yang dalam soal ini diutamakan pada ruangan lingkup kedokteran industrinya. Umpamanya petugas kesehatan berkunjung ke beberapa tempat industri dengan cara teratur manfaat menilainya kesehatan kerja di perusahaan-perusahaan rumah tangga. Sepeda motor jadi satu diantara alternatif transportasi yang banyak dipakai orang-orang Indonesia. Data WHO tahun 2013 mengatakan Asia paling tinggi dalam kepemilikan sepeda motor didunia, 78, 94 %. Di Asia Indonesia menempati posisi ketiga yaitu 70 juta unit, sesudah Cina (110 juta, dan India 82 juta), bahkan juga dapat meraih sekitaran angka 80 juta unit jika penjualannya bertambah sekitaran 10 juta unit tiap-tiap tahunnya.
Pada segi lain, pengendara dan penumpang sepeda motor adalah grup paling besar yang ikut serta dalam kecelakaan fatal di jalan. Tahun untuk tahun, statistik tunjukkan sepeda motor tetaplah grup paling rawan. Sejumlah 70 % pengendara sepeda motor alami kecelakaan diantara semuanya pemakai jalan. Untuk tingkatkan keselamatan di jalan seseorang pengendara sepeda motor harus ikuti ketentuan basic jalan raya dan ketentuan yang lain. Tersebut panduan mengendarai sepeda motor yang aman, yang diambil dari National Traffic Management Center. Panduan Keselamatan Jalan bagi Pengendara Motor Keselamatan di jalan bagi pengendara sepeda motor jadi perhatian utama, karena mengendarai sepeda motor membutuhkan keseimbangan, ketrampilan, dan kontrol yang semakin besar dibanding mengemudikan satu mobil. Untuk hindari kecelakaan, sebelumnya mengendarai sepeda motor sebaiknya mengawali dengan memakai perlengkapan yang pas. - Helm yang baik dan sesuai sama standard, sarung tangan, jaket, sepatu. Check ban, yakinkan ban tak botak dan masihlah berulir - Nyalakan lampu paling utama sepeda motor setiap waktu supaya memberi visibilitas yang tambah baik di jalan, meyakinkan lampu penunjuk arah/sign berperan baik - Melindungi kendaraan dalam keadaan laik jalan - Memakai baju yang cocok dan baik dan memakai sepatu safety - Meyakinkan pengait helm terpasang dengan baik pada dagu saat berkendara - Mengecheck kaca spion apakah terpasang dengan benar - Lakukan pengereman dengan cara efektif - Senantiasa memakai ban yang berulir dan tak botak/aus - Tetaplah jalan di lajur kiri saat berkendara, terkecuali saat bakal mendahului/menyalip - Melindungi jarak aman dari kendaraan lain, jauhi membuntuti kendaraan - Mengontrol emosi, senantiasa sopan dan menghormati pemakai jalan lainnya - Senantiasa mematuhi ketentuan jalan raya, lampu pengatur jalan raya/traffic light, maupun rambu-rambu lantas lintas - Berkonsentrasi saat berkendara dan konsentrasi pada jalan - Tak berkendara saat mabuk - Janganlah mengendarai sepeda motor dengan cara zig zag - Janganlah menyalip satu konvoi kendaraan - Mengatur kecepatan kendaraan sesuai sama ketetapan kecepatan yang diatur - Memperlambat laju kendaraan saat mendekati tikungan - Menghadapi pejalan kaki yang mungkin menyeberang di seberang jalan - Dapat merespons dengan aman keadaan jalan yang beresiko atau susah, seperti ada kecelakaan jalan raya, pekerjaan jalan, tumpahan oli, jalan yang berpasir, puing-puing di jalan, lubang, maupun cuaca jelek. - Meyakinkan mempunyai waktu 3 detik untuk mencapai rem dan berhenti pas di belakang kendaraan lain. - Keluar dari blind spot, hingga bisa tampak oleh pengendara lain. - Janganlah merubah jalur mendadak, berikanlah lampu isyarat penunjuk arah atau isyarat tangan pada pemakai jalan lain sebelumnya merubah lajur maupun saat mendahului. Tingkat keparahan cedera (severity rate) ditempat kerja alami penurunan, namun kenapa tingkat cedera serius atau fatal condong stabil? Apakah program mencegah kecelakaan kerja yang telah diaplikasikan kurang efisien? Bagaimana caranya tahu efektivitas program mencegah kecelakaan kerja di perusahaan? Apakah benar teori piramida kecelakaan Heinrich kurang efisien dalam usaha menghindar kecelakaan kerja?
Satu riset yang dikerjakan oleh Thomas R. Krause tunjukkan kalau, sepanjang dua dekade paling akhir, tingkat kematian dan cedera serius/fatal akibat kecelakaan kerja di Amerika Serikat condong stabil, sesaat di saat yang sama tingkat cedera enteng atau tingkat keparahan cedera malah alami penurunan. Apa ada yang salah dengan program mencegah kecelakaan kerja yang sudah diaplikasikan? untuk pembelian sepatu safety lokal bisa langsung menghubungi kami. Lihat data riset itu, Krause menyebutkan keraguannya akan validitas teori piramida kecelakaan kerja yang diusung oleh Heinrich. Krause memiliki pendapat kalau teori piramida kecelakaan Heinrich tak seutuhnya benar. Sebab, usaha mencegah kecelakaan yang dikerjakan dengan kurangi peristiwa near miss/nyaris celaka tak efisien untuk menyingkirkan cedera serius/fatal ditempat kerja. Hal semacam ini tampak dari data OGP di bawah ini : Data itu tunjukkan, masalah kematian atau cedera serius/fatal akibat kecelakaan kerja condong stabil, walau masalah cedera enteng atau non fatal telah alami penurunan. Hal semacam ini pasti tidak cocok dengan teori piramida kecelakaan Heinrich, yang mengatakan kalau makin rendah masalah kecelakaan kerja lain (near miss atau kecelakaan non fatal), maka makin rendah juga peluang masalah kematian atau cedera serius/fatal yang berlangsung. Krause memberikan, peluang ada penyebabnya tersembunyi ditempat kerja yang luput dari perhatian manajemen K3, di mana hal itu memberi peran lebih sedikit untuk cedera enteng, tetapi menyumbang presentasi lebih tinggi untuk kematian dan cedera fatal atau serius. Paradigma Lama : Mengerti Kembali Piramida Kecelakaan Kerja Heinrich Apakah itu piramida kecelakaan? Piramida kecelakaan yaitu segitiga yang melukiskan tingkatan jumlah kecelakaan yang punya potensi mengakibatkan kecelakaan yang lebih fatal atau serius. Beberapa profesional K3 pasti telah tak asing lagi dengan piramida kecelakaan Heinrich di bawah ini : Piramida kecelakaan diatas menerangkan mengenai rasio perbandingan peristiwa kecelakaan, yakni 300 : 29 : 1 yang bermakna 300 near miss bisa menyebabkan 29 peristiwa dengan cedera enteng, atau 1 peristiwa dengan cedera serius/fatal. Pada penelitiannya, Heinrich menerangkan kalau satu hal yang mengakibatkan near miss bisa pula mengakibatkan cedera serius atau fatal di saat yang akan datang. Jadi terjadinya near miss, peristiwa dengan cedera enteng, sampai peristiwa dengan cedera serius/fatal datang dari penyebabnya yang sama. Dari rasio itu bisa diambil kesimpulan kalau ada jalinan basic pada cedera serius/fatal, cedera enteng, dan near miss. Jadi, apabila angka peristiwa near miss rendah, maka angka peristiwa yang menyebabkan cedera enteng dan cedera serius/fatal atau kematian juga rendah bahkan juga dapat hilang. Menurut Heinrich, untuk memperoleh hasil paling baik dalam mencegah kecelakaan, manajemen K3 mesti fokus pada semuanya peristiwa dengan tak meremehkan near miss. Untuk kurangi atau bahkan juga menyingkirkan kecelakaan yang menyebabkan cedera enteng dan cedera serius/fatal, manajemen K3 mesti mengawalinya dengan menghimpit peristiwa near miss atau lakukan eliminasi beberapa masalah near miss ditempat kerja. Dengan lakukan investigasi pada near miss, Anda juga dapat tahu penyebabnya peristiwa tanpa ada mesti alami kerugian. Lain perihal, apabila Anda lakukan investigasi kecelakaan yang sudah menyebabkan cedera enteng, bermakna Anda lakukan investigasi pada peristiwa yang telah menyebabkan kerugian. Teori piramida kecelakaan Heinrich ini umumnya dipakai manajer K3 atau beberapa profesional K3 untuk menolong investigasi atau mengkaji akar penyebabnya beragam kecelakaan yang ada ditempat kerja. Paradigma Baru : PrekursorSebagai Kunci Pencegah Kecelakaan Kerja Menyikapi teori piramida kecelakaan Heinrich, pendiri Behavioral Science Technology (BST) dan penulis buku di bagian keselamatan dan kepemimpinan, Thomas R. Krause menyebutkan gagasannya dalam konferensi American Society of Safety Engineers (ASSE) kalau pemahaman tradisional mengenai jalinan pada near miss, cedera enteng dan cedera serius/fatal, yang diwujudkan dalam piramida kecelakaan Heinrich, mungkin tak berlaku lagi. Piramida kecelakaan itu menyebutkan kalau penurunan pada near miss atau cedera enteng akan menyebabkan penurunan dengan cara seimbang pada cedera serius/fatal atau kematian. Tetapi, dalam 10 th. paling akhir statistik cedera di Amerika Serikat tunjukkan kalau jumlah cedera enteng atau cedera non fatal terus-menerus alami penurunan sesaat jumlah cedera serius/fatal dan kematian condong stabil (tak beralih). Teori piramida kecelakaan Heinrich :
Jika persentase cedera enteng menyusut 20%, maka cedera serius/fatal akan menyusut 20%. Krause juga membuat satu paradigma baru tentang piramida kecelakaan kerja, diantaranya :
Paradigma baru dari Krause ini tunjukkan kalau kiat atau usaha yang tidak sama butuh dikerjakan untuk menghindar cedera serius atau fatal (SIFs) dan kiat maksimal untuk mengerjakannya yaitu dengan mengidentifikasi dan menangani prekursor yang ada ditempat kerja. Hal semacam ini bisa diraih dengan menganalisa paparan data pada laporan kecelakaan kerja, cedera, near miss, lakukan observasi, dan audit K3. Usaha mencegah dengan menganalisa semua data mesti dikerjakan sepanjang satu tahun lebih untuk temukan kekurangan system ditempat kerja Anda dan temukan insiden mana saja yang dapat punya potensi menyebabkan cedera serius/fatal atau tak. Dasarnya, Krauser menyimpulkan kalau tak semuanya cedera enteng akan menyebabkan cedera serius/fatal di masa datang dengan kita biarkan. Hanya kecelakaan dengan prekursor yg tidak dimitigasi dengan baiklah yang besar kemungkinan dapat menyebabkan cedera serius/fatal atau kematian. Dalam lakukan usaha mencegah kecelakaan kerja, begitu penting bagi Anda untuk memerhatikan dan meyakinkan prekursor telah dimitigasi dengan baik. Ada lima langkah yang diusulkan Krause dalam mengaplikasikan paradigma baru pada program mencegah kecelakaan ditempat kerja :
Ikuti Prosedur Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
i. Keamanan kerja yaitu unsur-unsur penunjang yang mensupport terwujudnya situasi kerja yang aman, baik berbentuk materil ataupun non materi. Unsur penunjang keamanan yang berbentuk materiil, yakni : pakaian, helm, kacamata dan sarung tangan. Unsur penunjang keamanan yang berbentuk nonmaterial, yakni : buku-buku panduan pemakaian alat, rambu-rambu dan isyarat bahaya, himbauan-himbauan dan petugas keamanan. Prasyarat lingkungan kerja yang aman, yakni : 1. Ada pembagian pekerjaan dan tanggung jawab dan wewenang yang pasti. 2. Ada ketentuan kerja yang fleksibel. 3. Ada penghargaan atas hak dan keharusan pekerja senantiasa diberikan. 4. Ada prosedur kerja sesuai sama ketentuan SOP. ii. Kesehatan kerja yaitu bagian dari pengetahuan kesehatan sebagai unsur-unsur yang mendukung pada ada jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat. Unsure penunjang kesehatan jasmani ditempat kerja, yakni mencakup : makanan dan minuman bergizi, saat istirahat, asuransi kesehatan karyawan dan buku tips K3. Unsure penunjang kesehatan rohani ditempat kerja, yakni mencakup : fasilitas dan prasarana beribadah, penyuluhan kerohaniahan teratur, tabloid kerohaniahan dan tata laris ditempat kerja. iii. Keselamatan kerja yaitu beberapa ilmu dan pengetahuan yang aplikasinya sebagai unsur-unsur penunjang seseorang karyawan supaya selamat saat tengah bekerja dan sesudah kerjakan pekerjaannya. Unsure penunjang keselamatan kerja, yakni ada unsure keamanan dan kesehatan kerja, kesadaran keamanan dan kesehatan kerja, cermat dalam bekerja dan melakukan prosedur kerja. iv. Maksud K3 yaitu untuk tercapainya kesehatan dan keselamatan karyawan saat bekerja dan sesudah bekerja dan untuk lebih tingkatkan kemampuan saat omzet perusahaan. Prosedur bekerja dengan aman dan teratur pada umunya sudah di buat berbentuk tata teratur ketentuan keperilakuan (code of conduct) pada tiap-tiap perusahaan. Semuanya bentuk tingkah laku dan peristiwa yang mencurigakan mesti dilaporkan baik dengan cara tercatat ataupun lisan kepada pihak yang berwenang di perusahaan untuk di tindaklanjuti kepada pihak berwajib. B. Hadapi Beberapa Kondisi Darurat/Emergency Beberapa jenis bahaya ditempat kerja, yakni mencakup : 1. Bahaya spesial yaitu bahaya yang diakibatkan dari fasilitas dan prasarana kerja. 2. Bahaya umum yaitu bahaya yang dikarenakan oleh karyawan tersebut. 3. Menggunakan perlengkapan safety, seperti sepatu safety, baju, rompi, heml. kaca mata, safety belt, sarung tangan dll. Sinyal peringatan ditempat kerja, berbentuk gambar, kalimat, himbauan, lampu warna, dan isyarat badan. Sinyal sudah terjadinya bahaya di tempat kerja bisa berbentuk alarm kebakaran, alarm pencurian, alarm kebocoran gas, sirine ambulan dan nada tembakan. Di antara kondisi yang bisa menyebabkan bahaya ditembapat kerja bisa bersumber dari fisik, biologis, kimia, faal dan psikologis. Tanda-tanda ciri-ciriistik tamu yang mencurigakan, yakni : 1. Berbelit-belit dalam berbicara 2. Tatapan mata tak fokus 3. Lirika mata cepat 4. Tak ada rangkuman perbincangan 5. Mengulur waktu 6. Posisi badan berpaling dari hadapan perbincangan 7. Perbincangan tak nyambung 8. Tak ada keselarasan pada bhs lisan dan bhs badan Prosedur perlakuan kondisi darurat di perusahaan, salah satunya seperti berikut : 1. Tiap-tiap karyawan mesti melindungi keselamatan dianya dan karyawan yang lain. 2. Harus menggunakan alat-alat keselamtan keraja yang sudah disiapkan oleh perusahaan. 3. Mematuhi bebrapa ketetapan tentang keselamatan kerja dan perlindungan kerja yang berlaku. 4. Jika karyawan menjumpai beberapa hal yang bisa membahayakan pada keselamatan karyawan di perusahaan, mesti selekasnya melaporkannya pada pimpinan perusahaan atau atasannya. 5. Diluar saat kerja yang ditetapakan oleh perusahaan, tiap-tiap buruh tak diijinkan menggunakan/memakai alat-alat atau peralatan kerja punya perusahaan untuk kebutuhan pribadi. 6. Tiap-tiap pekerja harus pelihara alat-alat atau peralatan kerja dengan baik dan cermat. |